Postingan

ATASAN

      Yah beginilah kenyataannya, bekerja memang bukan tempat mencari teman yang nyaman dan bisa nyambung satu sama lain. Kerja adalah tempat dimana kualitas diri, serta mental diasah menjadi kekuatanb yang mampu menghadapi segala kritikan yang akan masuk ke telinga.     Atasan .... Pasti dalam pekerjaan dimanapun ada istilah tersebut. membuat kita seakan sejenak meneguk ludah sendiri ketika berhadapan dengan atasan dan seribu permintaannya. Terkadang kita juga harus menuruti apa yang mereka katakan walaupun itu membuat kita kesal dan kehilangan kesabaran.     Terkadang untuk mengabulkan permintaan mereka kita harus terpaksa melakukan ini-itu untuk membuat atasan kita senang, juga agar karir kitatetap terjaga.     Kadang atasan kita juga selalu merubah-rubah aturan yang ada sampai membuat aturan baru tanpa sepengetahuan kita. Itu sangat membuat kita stres dan melalui hari-hari dengan nafsu marah.     yah begitulah, semoga apapun yang kita kerjakan, bisa membuat kita tetap sehat, rezeki

Perjuangan

BIMBANG Saat sebuah impian ingin kita capai, maka akan ada sesuatu yang harus dikorbankan. Hal yang akan kita lakukan untuk mencapai imipian tersebut harus menutup kesempatan dan jalan yang lain. Itulah yang kurasakan, saat cita-citaku yang akan ku coba untuk raih. Cita-cita yang sangat aku idam-idamkan dari kecil sampai sekarang adalah menjadi seorang Guru. Entah kenapa aku melihat seorang Guru itu adalah sesosok figur yang patut untuk dicontoh, figur yang memberikan inspirasi, dan figur yang jauh dari embel-embel honor yang besar, mengingat negeri ini sangat kejam terhadap guru yang belum termasuk instansi pemerintah. Tetapi tidak apa-apa dalam pikirku, karena yang penting upah yang aku dapat dalam menjadi seorang guru adalah upah yang bersih tanpa merugikan orang lain. Saat itu aku adalah mahasiswa semester IV (semester ini akan berakhir) di salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Bandung. Waktu itu aku sudah mempunyai ambisi untuk mengajar di sekolah. Aku ingin sekali

Puisi harapan akan kehidupan selanjutnya tidak selalu membuat kita bahagia seperti yang kita impikan

KU PIKIR Ku pikir ini akan terasa bahagia Kala hidup mencapai tahap berikutnya Ku kira hanya kerikil yang jadi penghalang ternyata hanya sebuah isu belaka Sejak awal ku sudah merasa Atmosfernya ku rasa berbeda berlawanan arah dengan raga membuatku selalu terusik tak betah Aku mencoba bersabar dan bertahan Menghadapi ini semua Karena ku merasa sudah tak kuat menahan gelombang bosan Melihat mereka yang berbeda Dengan tujuanku yang ada Apakah aku yang salah ? Akupun bertanya-tanya Ku tanya nereka di masa laluku ternyata benar mereka pun merasakan suhu yang berbeda Tidak apa, biarkan aku menahan sendiri apa yang kurasa saat waktunya tiba akan terasa berbeda di depan ... entah bahagia atau makin menderita

Cerita Pengalaman

Egois             Aku tahu memang setiap orang mempunyai taraf keinginan hidup yang berbeda-beda. Mereka bebas memilih apa yang mereka mau, karena menurut mereka itu hal baik, bisa memuaskan keinginan dan hawa nafsunya. Akupun sebagai seorang manusia yang sama-sama mempunyai hawa nafsu, mempunyai keinginan yang ingin aku capai dengan cara yang mudah tanpa berbelit-belit. Tetapi disini masalahnya adalah, kenapa setiap orang yang mempunyai ambisi yang kuat, bisa merampas nafas, waktu, bahkan kehidupan orang lain bahkan apa yang bukan menjadi miliknya juga ? sungguh hal yang tidak menyenangkan.             Mempunyai sebuah mimpi, yang diaktualisasikan dalam bentuk ambisi, supaya keinginan itu tercapai memang sebuah langkah yang bijak untuk merealisasikan keinginan kita. Tetapi kita harus berpikir juga, apakah orang disekitar kita mampu,satu tujuan, ingin membantu, dan hal lain yang membuat orang peduli padamu akan langsung setuju dengan apa yang kau harapkan ?             Mereka

Puisi Sunda Terbarukan

Cairan Telinga Mengapa godeg ini selalu terasa basah padahal aku jarang keramas dan jarang bijil kesang Dari godeg sampai ke daguku mengalir begitu deras cairan kental penyejuk jiwa ini Setelah sampai ke daguku mengapa irung demekku mencium aroma tak sedap seperti bau bangke bangkong korodok Apa salah daku aku mencium sumbernya dari kelekku bukan dari bahamku, itu sudah pasti Tapi pas ku tutup bahamku masih terasa bau menyengat pangambeu sebatang karaku ini mungkin yang bau cokor ku Pas aku cium bau kaki ku baunya seperti tai munding campur tai ucing setelah ku lepas kaki ku bau itu masih tercium tajam oleh si demek ini Temanku si bucek bilang eta mah bau dole maneh kampret oh ternyata cairan yang selalu membuatku lembap di terik bulan september ini ternyata dole yaitu semacam cairan yang keluar dari ceuli rebingku yang gede sabeulah perlahan aku susut si dole Setelah sembuh si dole ternyata bau baham sama bau cokorku

Puisi untuk Lomba Puisi, Essay, KTI Imahagi Region 2

PEMISALAN (Karya : Faisal AM) Seperti Tanah hitam lebam, dingin diam tak berbicara seribu guna, Layaknya Manusia tidak elok parasnya dianggap hina namun mulia hatinya Seperti Batu Besar yang berada di puncak mega dan terjatuh karena tiada penghalang, Layaknya Manusia diusik oleh manusia maka, goncangan dan luka buahnya Jadilah seperti Angin berlari kemanapun yang dia inginkan sebagai tanda kebebasan, Layaknya Manusia berhak bermimpi jutaan yang percaya pada sang Pencipta berharap menjadi nyata Harusnya seperti Hujan datang membawa pasukan berkah sumber kehidupan, Layaknya Manusia berpendidikan yang menegakkan kesenjangan menghapuskan kekecewaan Seperti Sungai berjalan tenang membawa kehidupan tak menoleh dimana dan kapan, Layaknya manusia walaupun hidup sempurna tak salah bertemu-sapa dengan yang tak sempurna Seperti Ekosistem beragam isi, beragam rupa beragam nafas tak pernah terdengar hina, Layaknya manusia hidup