Cerita Pengalaman


Egois

            Aku tahu memang setiap orang mempunyai taraf keinginan hidup yang berbeda-beda. Mereka bebas memilih apa yang mereka mau, karena menurut mereka itu hal baik, bisa memuaskan keinginan dan hawa nafsunya. Akupun sebagai seorang manusia yang sama-sama mempunyai hawa nafsu, mempunyai keinginan yang ingin aku capai dengan cara yang mudah tanpa berbelit-belit. Tetapi disini masalahnya adalah, kenapa setiap orang yang mempunyai ambisi yang kuat, bisa merampas nafas, waktu, bahkan kehidupan orang lain bahkan apa yang bukan menjadi miliknya juga ? sungguh hal yang tidak menyenangkan.
            Mempunyai sebuah mimpi, yang diaktualisasikan dalam bentuk ambisi, supaya keinginan itu tercapai memang sebuah langkah yang bijak untuk merealisasikan keinginan kita. Tetapi kita harus berpikir juga, apakah orang disekitar kita mampu,satu tujuan, ingin membantu, dan hal lain yang membuat orang peduli padamu akan langsung setuju dengan apa yang kau harapkan ?
            Mereka akan berpikir, apakah hal yang kau inginkan bisa terjadi bila kemungkinan resiko yang ditanggung akan kecil, dan bila sebaliknya merekapun akan menunjukkan ketidakinginan mereka untuk bergabung bersamamu. Itu pertama, kedua adalah, bagaimana caramu memperlakukan mereka. Bila kau memperlakukan mereka layaknya binatang dan robot yang bisa kau kendalikan sesuka hatimu, maaf mereka tidak bisa, mereka butuh didengar, mereka butuh waktu, mereka butuh kerjasama yang baik, mereka juga ingin dilakukan sama, tidak karena kau seorang yang diberi tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, berarti mereka harus terus mendengar ocehan darimu. Itu hipotesis yang salah, mereka juga berhak berbicara, mereka berhak istirahat, mereka berhak tidur, mereka berhak mendapatkan hiburan, sehingga mereka akan bekerja sesuai dengan tugas mereka, asalkan kita juga mengawasi dan menegur dengan ala kadarnya, karena kita harus tahu, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
            Memang sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk mengatur para bawahannya. Tetapi aku lebih berpikiran bahwa, seorang pemimpin itu lebih mengarahkan bawahannya supaya tidak melenceng dari tugasnya. Setidaknya, kita pasti tidak suka bila dimarahi dengan hal yang kecil, sehingga kita dimarahi beserta telunjuk seorang pemimpin. Pasti dalam hati, kita merasa direndahkan, ingin cepat keluar atau berdampak pada malasnya kita untuk bekerja, bahkan yang lebih fatal adalah menunjukkan amarah langsung kepada pemimpin tersebut.
            Seperti yang aku bilang tadi, bahwa seorang pemimpin itu mempunyai sikap yang bijaksana, pemaaf, mengayomi, perhatian, pemberi amanat yang baik, sabar, jujur, dan ramah. Mungkin itu sekedar pandangan aku, mengenai seorang pemimpin. Bagaimana menurutmu ?


Komentar